ARSITEKTUR VERNAKULAR
Arsitektur Vernakular mempunyai pengertian bentuk arsitektur yang merupakan peleburan dan penggabungan antara nilai-nilai khas yang ada pada arsitektur tradisional tertentu ke dalam bentuk arsitektur modern sehingga menghasilkan suatu bentuk-bentuk yang abadi. Arsitektur Vernakular menjadi suatu sumber yang sempurna dalam arsitektur regional. Hal ini di karenakan arsitektur Vernakular mempunyai beberapa elemen-elemen dasar seperti: pengendalian iklim setempat, teknologi, budaya dan simbol.
Pada akhir tahun 1960, ada beberapa buku yang menunjukkan bahwa arsitektur Vernakular merupakan bagian dari REGIONALISME dalam arsitektur, diantaranya adalah:
1. Architecture Without Architect, karya Bernhard Rudolfsky
2. House Form and culture, karya Amos Rapoport.
Satu hal yang menarik adalah pemikiran salah seorang tokoh arsitektur dari Mesir yang bernama HASSAN FATHY yang membangun "HOUSING FOR THE POOR" bagi para petani di pedesaan pada tahun 1945-1948. 3 (tiga) buah pemikirannya tentang perumahan rakyat adalah:
1. TRADISI
Tidak selamanya tradisi berkonotasi kuno atau ketinggalan jaman.
2. SETIAP BAHAN MEMPUNYAI NILAI
Nilai disini tidak hanya bernilai guna, tetapi termasuk nilai bentuk atau plastis. Tidak selamanya keindahan muncul dari bahan-bahan yang mahal.
3. ASPIRASI TIAP INDIVIDU TIDAK DAPAT DISAMARATAKAN
Setiap individu memiliki keunikan tersendiri yang berbeda satu dengan lainnya.
Arsitektur Vernakular mempunyai beberapa ciri, diantaranya adalah:
a. Sebagai salah satu model dan pencocokan
misal: individu yang berubah.
b. Penyesuaian terhadap suatu model
Penambahan atau penghilangan ruangan.
Membuat penyesuaian terhadap masalah(bentuk menyesuaikan masalah)
Sifat kualitas tambahannya, ketidakkhususan dan sifat awal mula.
Hubungan dicapai dengan kepentingan dan keberartian, lebih besar daripada hubungan diantara unsur-unsur.
c. Memperlihatkan dengan jelas hubungan antara pola-pola bentuk dengan pola-pola kehidupan. Misal: pola kehidupan keluarga yang hangat dan akrab mengakibatkan pola bentuk dengan ruang keluarga berada ditengah-tengah dan berukuran besar.
d. Umumnya memiliki nilai simbolis.
e. Pengungkapan langsung dari nilai-nilai, daya cipta masyarakat, persepsi dan pandangan hidup yang berubah, juga beberapa "KEAJEGAN"
f. Tanpa adanya perancang
g. Merupakan penafsiran langsung ke dalam bentuk fisik akan kesadaran budaya, hasrat, impian dan keinginan dari sebagian besar masyarakat.
Amos Rapoport dalam bukunya, "HOUSE, FORM AND CULTURE" membagi karakteristik arsitektur vernakular menjadi 2 (dua), yaitu:
a. ELEMEN KARAKTERISTIK proses pembentukan arsitektur vernakular berhubungan dengan lingkungan yang terbentuk, seperti:
1. identitas perancang atau desainer.
Dalam lingkungan vernakular perancang adalah pemakai. Sedang lingkungan vernakular perancang adalah pemakai spesialis paruh waktu.
2. Maksud dan tujuan perancang.
Dalam tradisi lingkungan vernakular, penggunaan kesenangan dan identitas kelompok adalah hal yang pokok.
3. Derajat anonimitas perancang.
Perancang sebagian besar tidak dikenal pada lingkungan primitif, sedangkan arsitektur vernakular lebih dikenal.
4. Model dengan variasi.
Merupakan model yang khas dari lingkungan primitif, diikuti kemudian oleh vernakuler dan keasliannya cenderung menjadi tujuan akhir.
5. Keberadaan model tunggal pada lingkungan vernakular sangat tinggi.
6. Tingkat pembagian model dan kesepakatan dari gambaran dan skema antara desainer dan pemakai.
PRIMITIF: mempunyai persetujuan yang sempurna antara pemakai dan pembuat.
VERNAKULER: persetujuan sangat tinggi.
HIGH STYLE: membutuhkan persetujuan lebih lanjut.
POPULAR: persetujuan yang tinggi dengan arsitektur baru.
7. Sikap dasar skema dipikirkan terlebih dahulu sebelum dibangun
8. Konsistensi pada bangunan model bangunan tunggal.
9. Type hubungan antara model yang dipakai pada lingkungan vernakular sama tetapi diperluas secara berbeda.
10. Kekhususan model pemilihan desain dapat dijabarkan dalam pengertian sifat dasar bidang awal dari alternatif kriteria pemilihan.
11. Keseragaman model pemilihan dan kriteria pemilihan dengan dualisme pemakai ini tinggi pada vernakular.
12. Tingkat keseragaman dan sifat dasar dari hubungan antar lingkungan dan kultur sebagai suatu tatanan untuk tingkah laku, gaya hidup sangat tinggi pada arsitektur vernakular.
13. Tingkat kesadaran diri atau ketidaksadaran dari proses desain. Desain dibuat melalui proses seleksi atau tidak sengaja di desain seperti pada primitif dan instruktursinisme (sengaja di desain).
14. Bentuk perubahan pada desain vernakular sangat lama, hal ini disebabkan sesuai dengan keinginan pemakai.
15. Tingkat pembagian konstruksi telah teruji.
B. Elemen karakteristik produk arsitektur vernakular di mana menjelaskan lingkungan sekitar, kualitas dan atributnya termasuk arsitektonik formal tradisional, estetik dari lingkungan seperti:
1. Tingkat kekhususan kultural dan tempat.
2. Kekhususan kultural dan tempat pada primitif sangat tinggi, sedangkan pada vernakular cenderung rendah.
3. Mempunyai bentuk model yang spesifik seperti bentuk rencana, morfologi bentuk, pola geometri, dll.
4. Konsistensi dari kultural lansekap dapat dikaitkan dengan konsistensi model yang dipakai, peraturan yang kuat, tatanan yang jelas dan mudah.
5. Penggunaan material, tekstur, warna dan lain-lain yang khusus dipakai untuk mengindentifikasi berbagai bentuk identitas sehingga konsistesi penggunaan sifat tersebut akan memperkuat kekhususan suatu tempat.
6. Sifat atau dasar hubungan dengan lansekap pada desain vernakular lebih sesuai.
7. Desain vernakular seringkali sangat efektif merespon iklim, kultur, seperti gaya hidup, privacy, dll.
8. Kompleksitas lingkungan vernakular mempunyai kecenderungan sangat tinggi.
9. Kompleksitas pada skala lain berhubungan dengan adanya penggunaan single model variasi.
10. Kejelasan dan pemahaman lingkungan sehubungan dengan tatanan yang diekspresikan oleh model secara efektif lebih mendukung secara kultural.
11. Penambahan, pengurangan dan perubahan merupakan jenis penyelesaian terbuka pada arsitektur vernakular.
12. Keberadaan keseimbangan yang stabil diperlihatkan dalam hasil desain vernakular. Dalam pengertian bahwa tempat satu bangunan dan hubungan serta karakteristik yang lain dapat sering berubah dengan banyak cara.
13. Keefektifan dari lingkungan sebagai sebuah tatanan untuk gaya atau cara hidup dan system aktivitas sangat tinggi.
14. Efisiensi penggunaan sumber alam sangat tinggi itu terlihat pada aplikasi dalam penggunaan tempat yang multi fungsi, tatanan, dll.
15. Kompleksitas selalu berubah sehubungan dengan jenis aktivitas, jumlah dan overlap mempunyai kecenderungan yang tinggi sebab lingkungan vernakular mengkoordinasi lebih banyak campuran aktivitas dan aktivitas tambahan, ruang, jalan, lngkungan perbelanjaan, dll.
16. Tingkat deferensial tatanan, jumlah, type, variasi pada lingkungan vernakular rendah.
Pada akhir tahun 1960, ada beberapa buku yang menunjukkan bahwa arsitektur Vernakular merupakan bagian dari REGIONALISME dalam arsitektur, diantaranya adalah:
1. Architecture Without Architect, karya Bernhard Rudolfsky
2. House Form and culture, karya Amos Rapoport.
Satu hal yang menarik adalah pemikiran salah seorang tokoh arsitektur dari Mesir yang bernama HASSAN FATHY yang membangun "HOUSING FOR THE POOR" bagi para petani di pedesaan pada tahun 1945-1948. 3 (tiga) buah pemikirannya tentang perumahan rakyat adalah:
1. TRADISI
Tidak selamanya tradisi berkonotasi kuno atau ketinggalan jaman.
2. SETIAP BAHAN MEMPUNYAI NILAI
Nilai disini tidak hanya bernilai guna, tetapi termasuk nilai bentuk atau plastis. Tidak selamanya keindahan muncul dari bahan-bahan yang mahal.
3. ASPIRASI TIAP INDIVIDU TIDAK DAPAT DISAMARATAKAN
Setiap individu memiliki keunikan tersendiri yang berbeda satu dengan lainnya.
Arsitektur Vernakular mempunyai beberapa ciri, diantaranya adalah:
a. Sebagai salah satu model dan pencocokan
misal: individu yang berubah.
b. Penyesuaian terhadap suatu model
Penambahan atau penghilangan ruangan.
Membuat penyesuaian terhadap masalah(bentuk menyesuaikan masalah)
Sifat kualitas tambahannya, ketidakkhususan dan sifat awal mula.
Hubungan dicapai dengan kepentingan dan keberartian, lebih besar daripada hubungan diantara unsur-unsur.
c. Memperlihatkan dengan jelas hubungan antara pola-pola bentuk dengan pola-pola kehidupan. Misal: pola kehidupan keluarga yang hangat dan akrab mengakibatkan pola bentuk dengan ruang keluarga berada ditengah-tengah dan berukuran besar.
d. Umumnya memiliki nilai simbolis.
e. Pengungkapan langsung dari nilai-nilai, daya cipta masyarakat, persepsi dan pandangan hidup yang berubah, juga beberapa "KEAJEGAN"
f. Tanpa adanya perancang
g. Merupakan penafsiran langsung ke dalam bentuk fisik akan kesadaran budaya, hasrat, impian dan keinginan dari sebagian besar masyarakat.
Amos Rapoport dalam bukunya, "HOUSE, FORM AND CULTURE" membagi karakteristik arsitektur vernakular menjadi 2 (dua), yaitu:
a. ELEMEN KARAKTERISTIK proses pembentukan arsitektur vernakular berhubungan dengan lingkungan yang terbentuk, seperti:
1. identitas perancang atau desainer.
Dalam lingkungan vernakular perancang adalah pemakai. Sedang lingkungan vernakular perancang adalah pemakai spesialis paruh waktu.
2. Maksud dan tujuan perancang.
Dalam tradisi lingkungan vernakular, penggunaan kesenangan dan identitas kelompok adalah hal yang pokok.
3. Derajat anonimitas perancang.
Perancang sebagian besar tidak dikenal pada lingkungan primitif, sedangkan arsitektur vernakular lebih dikenal.
4. Model dengan variasi.
Merupakan model yang khas dari lingkungan primitif, diikuti kemudian oleh vernakuler dan keasliannya cenderung menjadi tujuan akhir.
5. Keberadaan model tunggal pada lingkungan vernakular sangat tinggi.
6. Tingkat pembagian model dan kesepakatan dari gambaran dan skema antara desainer dan pemakai.
PRIMITIF: mempunyai persetujuan yang sempurna antara pemakai dan pembuat.
VERNAKULER: persetujuan sangat tinggi.
HIGH STYLE: membutuhkan persetujuan lebih lanjut.
POPULAR: persetujuan yang tinggi dengan arsitektur baru.
7. Sikap dasar skema dipikirkan terlebih dahulu sebelum dibangun
8. Konsistensi pada bangunan model bangunan tunggal.
9. Type hubungan antara model yang dipakai pada lingkungan vernakular sama tetapi diperluas secara berbeda.
10. Kekhususan model pemilihan desain dapat dijabarkan dalam pengertian sifat dasar bidang awal dari alternatif kriteria pemilihan.
11. Keseragaman model pemilihan dan kriteria pemilihan dengan dualisme pemakai ini tinggi pada vernakular.
12. Tingkat keseragaman dan sifat dasar dari hubungan antar lingkungan dan kultur sebagai suatu tatanan untuk tingkah laku, gaya hidup sangat tinggi pada arsitektur vernakular.
13. Tingkat kesadaran diri atau ketidaksadaran dari proses desain. Desain dibuat melalui proses seleksi atau tidak sengaja di desain seperti pada primitif dan instruktursinisme (sengaja di desain).
14. Bentuk perubahan pada desain vernakular sangat lama, hal ini disebabkan sesuai dengan keinginan pemakai.
15. Tingkat pembagian konstruksi telah teruji.
B. Elemen karakteristik produk arsitektur vernakular di mana menjelaskan lingkungan sekitar, kualitas dan atributnya termasuk arsitektonik formal tradisional, estetik dari lingkungan seperti:
1. Tingkat kekhususan kultural dan tempat.
2. Kekhususan kultural dan tempat pada primitif sangat tinggi, sedangkan pada vernakular cenderung rendah.
3. Mempunyai bentuk model yang spesifik seperti bentuk rencana, morfologi bentuk, pola geometri, dll.
4. Konsistensi dari kultural lansekap dapat dikaitkan dengan konsistensi model yang dipakai, peraturan yang kuat, tatanan yang jelas dan mudah.
5. Penggunaan material, tekstur, warna dan lain-lain yang khusus dipakai untuk mengindentifikasi berbagai bentuk identitas sehingga konsistesi penggunaan sifat tersebut akan memperkuat kekhususan suatu tempat.
6. Sifat atau dasar hubungan dengan lansekap pada desain vernakular lebih sesuai.
7. Desain vernakular seringkali sangat efektif merespon iklim, kultur, seperti gaya hidup, privacy, dll.
8. Kompleksitas lingkungan vernakular mempunyai kecenderungan sangat tinggi.
9. Kompleksitas pada skala lain berhubungan dengan adanya penggunaan single model variasi.
10. Kejelasan dan pemahaman lingkungan sehubungan dengan tatanan yang diekspresikan oleh model secara efektif lebih mendukung secara kultural.
11. Penambahan, pengurangan dan perubahan merupakan jenis penyelesaian terbuka pada arsitektur vernakular.
12. Keberadaan keseimbangan yang stabil diperlihatkan dalam hasil desain vernakular. Dalam pengertian bahwa tempat satu bangunan dan hubungan serta karakteristik yang lain dapat sering berubah dengan banyak cara.
13. Keefektifan dari lingkungan sebagai sebuah tatanan untuk gaya atau cara hidup dan system aktivitas sangat tinggi.
14. Efisiensi penggunaan sumber alam sangat tinggi itu terlihat pada aplikasi dalam penggunaan tempat yang multi fungsi, tatanan, dll.
15. Kompleksitas selalu berubah sehubungan dengan jenis aktivitas, jumlah dan overlap mempunyai kecenderungan yang tinggi sebab lingkungan vernakular mengkoordinasi lebih banyak campuran aktivitas dan aktivitas tambahan, ruang, jalan, lngkungan perbelanjaan, dll.
16. Tingkat deferensial tatanan, jumlah, type, variasi pada lingkungan vernakular rendah.
Komentar