Belajar dari Sejarah

Belajar dari Sejarah

Inilah kisah nyata dari William Colgate,…..

Meski gagal dua kali, William tidak menyerah.  Ia mendapatkan pelajaran berharga.  Ia percaya, bahwa Tuhan akan mengarahkan langkahnya, jika dirinya mau mencariNya dan menyerahkan bisnisnya ke dalam rencanaNya, meskipun pernah diperhadapkan pada kegagalan.
Seorang teman kristiani yang bekerja di sebuah kanal kapal menasehati Colgate, “Berikan hatimu bagi Kristus.  Berilah kepada Kristus apa yang menjadi milikNya.  Buatlah sabun dengan jujur.  Berikan persembahanmu dengan jujur…dan seseorang akan menjadi pembuat sabun ternama di kota New York.  Dan orang itu mungkin saja kamu.”
Saat William mempelajari Alkitab, ia begitu tertarik dengan ayat dalam kitab Kejadian 28 : 20-22, “Lalu bernazarlah Yakub: “Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.  Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah.  Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepadaMu.”
Kemudian pada tahun 1804, Colgate dipekerjakan oleh sebuah perusahaan pembuat sabun sebagai pegawai magang.  Colgate memiliki pengamatan yang sangat tajam dan teliti.  Dia juga terus memegang perintah Tuhan dalam kitab Amsal, yaitu memperhatikan perintah, meski perintah itu datang dari mereka yang gagal (Amsal 24 : 30-32).
Colgate percaya bahwa perusahaan itu telah salah kelola, dan ternyata dugaannya benar.  Perusahaan itu akhirnya  tutup pada tahun 1806, tapi reputasi dan ambisi Colgate memampukannya untuk menghubungi para penyalur di kota lain.  Ia mulai merintis usahanya kembali.
Dan mujizat terjadi.  William Colgate dan perusahaannya selalu berhasil sejak awal.  Dalam waktu 6 bulan perusahaan itu sudah berhasil membuat produk-produk baru dengan bahan kanji.  Segera sesudah itu, perusahaan mampu memproduksi sabun tangan, sabun toilet dan sabun cukur.

TIDAK LALAI
Meski Colgate sangat sibuk dalam pengembangan usaha, ia tidak mengabaikan waktu-waktu pribadinya dengan Tuhan.  Kesuksesan Colgate dicapai karena ia mengikuti prinsip-prinsip di dalam Alkitab.  Seperti Yakub yang berjanji untuk memberi persembahan sulung kepada Tuhan, maka Colgate juga membuat janji yang sama.  Sepuluh persen dari keuntungan Colgate dengan setia diberikan kepada Tuhan.
Tidak lama, Colgate segera menjadi salah satu pengusaha ternama di kota New York.  Bisnis itu bukanlah satu-satunya yang bertumbuh dan berhasil.  Kemudian Colgate menikahi Mary Gilbert pada tahun 1811, dan bersamanya terlahir 11 anak.  Pernikahannya dengan Mary disebut orang sebagai, “Persekutuan yang indah dengan seorang yang menyenangkan.”
Colgate bahkan menamai anaknya berdasarkan nama dalam Alkitab.  Ini menggambarkan cara pandang Alkitab dalam setiap aspek hidup mereka.  Keluarga ini setia beribadah dan membaca Alkitab bersama. 
Colgate juga sangat aktif dalam bermacam kegiatan sosial yang diadakan gerejanya.  Dia juga menyumbangkan banyak dana untuk lembaga pendidikan, termasuk Madison College, Hamilton, New York.
Karena kemurahan hatinya, sekolah itu kini berganti nama menjadi Colgate University.  Dia juga adalah pendukung aktif kegiatan misionaris.  Pada tahun 1816, Colgate memegang peranan penting dalam American Bible Society.  Dia juga melayani sebagai pengurus American Tract Society. 
Selagi bisnisnya terus berkembang dan diberkati Tuhan, dia memerintahkan akuntannya untuk meningkatkan jumlah persembahannya, dari 20 persen menjadi 30 persen.  Ketika dia terus berkomitmen untuk memberi, perusahaannya menjadi semakin diberkati Tuhan.
Saat ini, Colgate Palmolive adalah salah satu perusahaan tertua di Amerika dan dinobatkan oleh majalah Fortune sebagai salah satu dari 500 perusahaan paling sukses di Amerika.  Angka penjualannya revenue-nya mencapai US$ 9 miliar dan cabangnya telah berada di 221 negara di seluruh dunia.
Produknya telah berkembang memenuhi kebutuhan perorangan, pabrik sampai hewan peliharaan.  Merknya telah dikenal di seluruh dunia seperti Colgate, Palmolive, Speed-Stick, Fab, Murphy, Ajax, dan Irish Spring.
Keberhasilan Colgate Palmolive adalah sebuah kesaksian tentang apa yang Tuhan sanggup kerjakan bagi mereka yang setia mengejar mimpinya dan berkomitmen untuk mengenal Tuhan, Pribadi yang sanggup memenuhi mimpi-mimpinya.


(Christian Business Daily)

Komentar